Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil langkah tegas terkait kasus penyadapan oleh Australia. Presiden meminta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memanggil Dubes RI untuk Australia.
“Hari ini, saya instruksikan Menlu Marty Natalegawa untuk memanggil ke Jakarta Dubes RI untuk Australia. Ini langkah diplomasi yang tegas. *SBY*,” tulisnya di Twitter, Selasa (19/11) dini hari.
Dengan terang, bekas Intel Amerika, Edward Snowden menyampaikan bahwa Australia menyadap sejumlah telepon pejabat negara, khususnya Presiden SBY sejak 2009 silam. Sayangnya, sikap remeh Perdana Menteri Australia Tony Abbott membuat berang SBY. Sehingga akan meninjau kembali kerjasama bilateral dengan negara ini.
“Kita juga akan meninjau kembali sejumlah agenda kerjasama bilateral, akibat perlakuan Australia yang menyakitkan itu *SBY*”.
Terkesan tidak etis memang bila akhirnya diketahui bahwa negara lain secara diam-diam mencuri sejumlah rahasia penting sebuah negara. Namun menjadi peringatan seperti dalam peribahasa ‘sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga’. Demikian pula dengan rahasia-rahasia tersembunyi, suatu saat nanti akan tersingkap juga.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Terkait Penyadapan, Ini Kata PM Australia
Jet Rusia Jatuh, Anak Presiden Tatarstan Jadi Korban
Ratusan Warga Terjaring Pemberantasan Pornografi Anak
Inilah Jadwal Persiapan SEA Games Timnas U-23 di MNC Cup
15 Alasan Paus Fransiskus Tarik Perhatian Dunia (2)
Sumber : Tempo.co/Jawaban.com/Lori